Witjaksono Foundation Bagikan Bantuan untuk Korban Bencana Alam
Witjaksono Foundation Bagikan Bantuan untuk Korban Bencana Alam
Sedikit Profil Witjaksono Foundation
Witjaksono Foundation didirikan pada 9 September 2016 dengan tujuan utama berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia. Witjaksono Foundation sendiri sudah melayani berbagai aktivitas. Witjaksono yang merupakan seorang Ketua Umum Serikat Nelayan Nadhlatul Ulama (SNNU) mengaku bahwa dengan menebarkan kebaikan melalui kegiatan berbagi dan kemanusiaan tidak akan membuatnya menjadi miskin, namun akan mendapatkan hal-hal yang menakjubkan dibalik kegiatan sedekah yang terus ia gencarkan.
Untuk itu, Witjaksono bersama Witjaksono Foundation selalu meningkatkan kepekaan terhadap berbagai permasalahan, salah satunya yakni bencana dunia. Witjaksono Foundation selalu berkontribusi aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti memberikan bantuan bagi korban bencana alam. Hal ini dapat dijumpai pada bulan Agustus 2021 lalu ketika Witjaksono Foundation terjun langsung pada medan bencana alam yang menimpa Nusa Tenggara Timur dengan mengerahkan pasukan untuk menyerahkan bantuan pada korban.
Pemberian bantuan kepada korban bencana alam ini tentunya dapat memberikan manfaat dimana dapat membantu meringankan korban yang terkena musibah. Bencana alam merupakan salah satu musibah yang tidak diprediksi karena bergantung pada alam yang memberikan dampak pada bumi secara tiba-tiba. Bencana alam ini sering menimpa sebagian wilayah tanpa peringatan sehingga dampaknya terasa.
Banyak korban yang berjatuhan ataupun kehilangan harta benda. Tidak ada satupun orang yang menginginkan untuk tertimpa sebuah bencana. Untuk itu kegiatan semacam ini akan terus digencarkan oleh Witjaksono Foundation agar lebih banyak masyarakat yang juga tersentuh hatinya untuk senantiasa berbuat baik, bukan untuk kepentingan apapun namun niat karena Tuhan untuk membantu sesama manusia. Dengan demikian, kegiatan pemberian bantuan dapat menjadi ajang berdakwah yang memberikan manfaat besar bagi banyak orang.