Seri Tulisan Witjaksono: Spin Off
Sebagai pengusaha nasional, kita harus cerdas menganalisis berbagai keadaan. Bahkan, sebuah kebijakan yang kita ambil untuk satu keputusan bisa berbeda dan bertolak belakang dengan kebijakan dari keputusan yang lain. Hal itu tergantung atas dasar runtutan rencana proyeksi yang memang satu sama lain berbeda perspektif.
Namun sebuah kebijakan itu tentunya harus diarahkan sesuai dengan kepentingan suara mayoritas demi memperoleh sebuah keputusan yang ideal dan membangun. Teringat pada tahun 2011 lalu di mana dalam naungan organisasi bisnis yang berbeda, saya melakukan keputusan yang bertolak belakang.
Di satu sisi saya melakukan sebuah aksi korporasi yaitu akuisisi dan merger (ada di dalam bahasan tulisan sebelumnya Unorganic Growth) dan di satu sisi saya melakukan aksi korporasi pemisahan entitas bisnis. Ya, itulah sebuah pembelajaran keputusan dengan hasil dan tujuan berbeda.
Spin off kalau dalam Bahasa Indonesia berarti pemisahan, yakni aksi korporasi atau entitas organisasi untuk memisahkan diri dari satu dengan lainnya di mana hal itu dilakukan untuk bertujuan memaksimalkan kinerja masing-masing entitas yang dipisahkan. Ibaratnya, ketika menemukan sebuah bongkahan batu emas dan ingin mendapatkan hasil maksimal maka kita harus memisahkan bongkahan batu, logam emas, tembaga, atau logam lainnya.
Kala itu tahun 2011 saya melakukan pemisahan dua sektor bisnis berbeda yang mana pada transaksi beberapa tahun sebelumnya termuat di dalam satu wadah entitas yang sama. Yang satu berhubungan dengan laut dan yang lain berhubungan dengan tepung. Secara karakteristik, kedua bisnis ini berbeda dan tentunya memiliki penanganan berbeda.
Memang, kala itu karena masih menjadi perusahaan skala kecil dan menengah sehingga semua potensi peluang ingin kita raih bersamaan di mana di situ ada peluang usaha, maka di situ juga kita langsung action nyata.
Alhasil sebuah keputusan yang diambil berdasar kesepakatan bulat semua pemegang kendali perusahaan, kita putuskan untuk kita pisahkan kedua jenis bisnis itu dalam dua entitas bisnis yang berbeda yang bahasa kerennya kita lakukan soft spin off, yaitu salah satu unit usaha yang berhubungan dengan bahan tepung kita buatkan entitas perusahaan baru dengan memindahkan order ke perusahaan baru (soft) sehingga dalam kurun waktu sekitar enam bulan entitas perusahaan lama tinggal hanya mengelola kinerja yang berhubungan dengan laut saja.
Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu ternyata Allah memberikan sebuah kenikmatan yang luar biasa yang memberikan kesempatan ke kita untuk berhasil me-listing-kan perusahaan itu di Bursa Efek Indonesia. Memang kerja yang sangat keras dan terus berpikir konstruktif untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Banyak sekali aksi korporasi besar di republik ini yang menggunakan metode spin off untuk memaksimalkan kinerja perusahaan di mana biasanya aksi spin off ini dilakukan untuk pemisahan manajemen agar bisa beruntut menunjang peluang usaha lainnya. Misalkan beberapa bank melakukan aksi korporasi dengan cara spin off yang awalnya ada divisi syariah kemudian melakukan spin off divisi syariah itu menjadi anak perusahaan sehingga target antara bank konvensional dan target bank syariah terpisah yang bertujuan satu dengan lainnya saling mendukung kinerja grup usaha.
Sahabat, ayo kita terus belajar untuk mengembangkan ilmu, terus belajar untuk beraksi nyata dan terus belajar untuk untuk menuai sebuah keberhasilan yang bermanfaat. Berjuta-juta cara, Berjuta-juta semangat, Berjuta-juta manfaat, untuk mendapat rahmat. Million Ways.
Labels:
Bisnis