NU Meresmikan Banom Baru, PBNU Tugaskan Witjaksono Pimpin SNNU
NU Meresmikan Banom Baru, PBNU Tugaskan Witjaksono Pimpin SNNU |
NU Meresmikan Banom Baru, PBNU Tugaskan Witjaksono Pimpin SNNU
Organisasi Masyarakat Nahdlatul Ulama resmi memiliki organisasi otonom baru. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada hari Jumat, 19 Juni 2020, secara resmi menunjuk seorang profesional dan pengusaha muda Witjaksono sebagai Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU).
Penunjukan itu ditandai dengan penerbitan surat PBNU dengan nomor 523/A.II.04.d/06/2020 tentang Pengesahan Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdalatul Ulama.
Surat keputusaan tersebut ditandatangani oleh Pejabat Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jenderal A. Helmy Faishal Zaini pada tanggal 19 Juni 2020.
Setelah diterbitkannya surat pengesahan pemimpin SNNU tersebut, PBNU menugaskan Witjaksono supaya melaksanakan tugas-tugas kepengurusan Pimpinan Pusat SNNU segera.
Selain itu, Witjaksono diberikan mandat untuk membentuk kepengurusan SNNU di tingkat wilayah dan cabang.
"Melaksanakan Rakernas setelah pembentukan Wilayah dan Cabang lebih dari 60 persen. Melaksanakan Kongres Serikat Nelayan NU paling lambat 6 bulan kedepan dan melaporkan hasilnya kepada PBNU," demikian mandat PBNU kepada Witjaksono bersama 8 nama pengurus pimpinan lainnya, Jumat, 19 Juni 2020.
Merespons diterbitkannya SK PBNU, Ketua SNNU, Witjaksono mengaku bangga dan terharu atas penugasan yang diembankan pada dirinya.
Sebagai aktivis muda dengan latar belakang sebagai pengusaha profesional di bidang perikanan dan pertanian dirinya akan bekerja keras untuk memberikan kontribusi yang maksimal.
Berangkat pengalamannya merintis usaha dari nol hingga berhasil Go public di pasar saham beberapa tahun lalu, akan menjadi modal pengalaman bagaimana sang ketua Banom Witjaksono memajukan SNNU.
Apalagi masalah kehidupan nelayan di Indonesia yang sebagian besar adalah nahdliyin akan menjadi basis kelompok sosial yang akan dia urus.
"Ini (tugas menjadi ketua SNNU) merupakan kehormatan sekaligus tantangan untuk berkhidmat pada Nahdlatul Ulama, bangsa dan negara. Kita akan bekerja keras untuk menjadi bagian perjuangan NU menciptakan kemaslahatan khususnya para nelayan nahdliyin yang masih hidup di bawah garis kemiskinan," kata pria yang juga menjadi Koordinator Nasional Program pertanian PBNU ini pada Sabtu, 20 Juni 2020.
SNNU dibentuk sebagai hasil tindak lanjut Keputusan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur dan Keputusan PBNU pada 10 Maret 2020 lalu.
Khidmat SNNU adalah menjadi wadah dan sarana mengayomi para nelayan, pelaku usaha kelautan dan kemaritiman dan masyarakat pesisir.
Ini ditunjukkan sebagai upaya pemberdayaan dalam usaha pemanfaatan laut maupun usaha perikanan budidaya yang bermuara pada kesejahteraan nelayan dan kemaslahatan Bangsa Indonesia.
Labels:
Aktivitas